Hampir 5 hari sejak tenggorokan gatal dan mulai flu yang terus berlanjut dengan sakit kepala. Ini penyakit musiman yang selalu hinggap dalam hidup saya. Maka kesempatan seperti inilah yang saya manfaatkan untuk mengistirahatkan tubuh dari segala aktifitas sok aktif di schedule hidup.
Seperti hari ini, terbangun dari tidur dengan kepala seperti dihantami oleh godam. Mata memerah nanar. Hiduk sesak menyiksa. Tenggorokan gatal menggila.Aaargh berdiri tegak saja sudah syukur. Tak tenang seperti itulah nuansa sepagi ini. Tadi sempatkan tahajud dua rakaat, walaupun sempat oleng tapi harus dikuat-kuatkan. Sampai akhirnya adzan berkumandang, dengan lemas dan paksaan akhirnya si kaki mau juga melangkah untuk shalat jamaah di masjid.
Ba’da subuh, badan tak kuat lagi. Saya tumbang! terlelap nikmat sementara adik saya juga masih terlelap dalam nikmat yang sama sejak tadi!
Entah kapan, dalam ketidaksadaran adik saya meminta saya untuk pindah ke atas kasur, sepertinya dia sudah siap beraktifitas tapi dengan tak sadar saya merespon, saya masih saja terlelap, di tempat yang berbeda.
Saya terbangun dengan getaran Ponsel tepat jam 6 pagi. Kamar sudah sepi, laptop masih mati, dan kamar masih tetap seperti kapal pecah. Argh, kepala lumayan enteng tapi flu tak bisa diganggu gugat, masih eksis mendera hidung. Mampet luar biasa.
Kuangkat panggilan di ponsel yang ternyata adalah panggilan dari Wanita yang lembut hatinya (Ibuku tercinta). Wah sepagi ini sudah menelepon, ada apakah? saya jadi penuh tanda tanya.
Sampai akhirnya, “Selamat ulang tahuuuuun ya, sayang…”
Gubrak! Astaghfirullah…benar ini tanggal 30 Desember! Ini hari miladku! Waaah lupa, karena sibuk dengan sakit, jadi tak terpikirkan hari spesial dan penuh renungan ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pastinya ada saja kenangan tentang Milad yang bisa diceritakan. Tapi kali ini, cukuplah sakit yang menjadikan pengingat bahwa hidup ada dinamikanya. Suka duka, sakit sehat, susah dan senang. Nikmati saja dan syukuri. Seperti sakit yang mulai muncul 4-5 hari ini berbuah cinta dari orang tua. Walaupun itu hanya sebuah ucapan selamat. I Like it!
Seandainya Allah berikan aku sehat, belum tentu aku bisa merenungi kenapa usiaku bertambah. Tapi dari segala hal yang kudapati dalam sakit, ada kuasa Allah dalam segala kelalaian dan kesombongan yang kurasakan ketika sehat.